Kata kunci : perusahaan kecil, kinerja perusahaan, strategi pemasaran, Cina
Abstrak
Tulisan ini melaporkan hasil survey atau penelitian mealui surat dari praktik pemasaran dari 158 perusahaan kecil Cina di Hong Kong. Temuan memperkirakan/menduga bahwa prinsip pemasaran perusahaan kecil yang luas, meskipun dibandingkan dari negara-negara barat, tidak dapat secara penuh cocok/sesuai untuk beberapa konteks sosio kultural. Misalnya masyarakat Cina di Hong Kong. Sehingga perawatan/kepedulian seharusnya diambil sebelum melakukan generalisasi tentang pemasaran dalam situasi Barat dan dalam mengasumsikan bahwa alat pemasaran dan teknik adalah dapat diaplikasikan secara sama pada beberapa tempat. Pengaruh sosio-kultural seharusnya dipertimbangkan ketika berusah auntuk memahami praktik pemasaran dari perusahaan kecil Cina.
Pemasaran dan Kinerja Perusahaan pada Perusahaan Kecil Cina di Hong Kong
Pendahuluan
Temuan penelitian secara umum menyimpulkan bahwa perusahaan kecil memberikan kontribusi pada perkembangan ekonomi. Pernyataan ini juga dapat dipakai pada Hong Kong karena perusahaan kecil telah memainkan perannya, untuk beberapa waktu, peran yang sangat penting dalam pertumbuhan ekonomi regional/daerah administratif khusus. Sebuah penelitian longitudinal menyatakan bahwa antara tahun 1978 dan 1987 kontribusi dari perusahaan kecil dan menengah padapekerjaan dan penjualan di Hongkong telah meningkat, tetapi saham dibangkitkan oleh perusahaan besar yang secara substansial telah mengalami kemunduran. Untuk latar belakang ini, tulisan ini menentukan/menguji praktik pemasaran dari perusahaan kecil Cina di dalam Hong kong—“pendekatan tertentu apakah yang dilakukan oleh perusahaan kecil Cina di Hong Kong berkenaan dengan pemasarannya? Itu yang diharapkan bahwa tulisan akan meluaskan pengertian pada kegiatan pemasaran perusahaan kecil dan juga menambah pengetahuan baru pada pemasaran perusahaan kecil, khususnya dalam lingkungan sosio-kultural Cina.
Tinjauan Pustaka
Untuk saat ini, publikasi pada manajemen dari perusahaan kecil di Hong Kong sangatlah sedikit sekali bahkan langka. Beberapa peneliti telah mengadopsi makro, pandangan non-manajerial seperti perencanaan kota, perkembangan urban dan perkembangan ekonomi. Umumnya, itu disimpulkan bahwa faktor-faktor seperti laissez-faire economi, kebudayaan sosio-kultural jaringankeluarga ciri dan dukungan pengusaha (Redding, 1
PEMASARAN DAN KINERJA PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN KECIL CINA DI HONG KONG
Pendahuluan
Temuan penelitian secara umum menyimpulkan bahwa perusahaan kecil memberikan kontribusi pada perkembangan ekonomi. Pernyataan ini juga dapat dipakai pada Hong Kong karena perusahaan kecil telah memainkan perannya, untuk beberapa waktu, peran yang sangat penting dalam pertumbuhan ekonomi regional/daerah administratif khusus. Sebuah penelitian longitudinal, menyatakan bahwa antara tahun 1978 dan 1987 kontribusi dari perusahaan kecil dan menengah padapekerjaan dan penjualan di Hongkong telah meningkat, tetapi saham dibangkitkan oleh perusahaan besar yang secara substansial telah mengalami kemunduran.
Tinjauan Pustaka
Untuk saat ini, publikasi pada manajemen dari perusahaan kecil di Hong Kong sangatlah sedikit sekali bahkan langka. Beberapa peneliti telah mengadopsi makro, pandangan non-manajerial seperti perencanaan kota, perkembangan urban dan perkembangan ekonomi. Penelitian juga menyatakan bahwa perusahaan kecil Cina di Hong Kong merupakan atau berorientasi produksi. Sehingga berdasarkan pada investigasi dari praktik pemasaran dari perusahaan kecil Cina di Hong Kong, penelitian berusaha untuk:
• Membatasi memasukkan proses implementasi pemasaran saat ini, filosofi bisnis, analisis strategi, objek pemasaran, strategi pemasaran, organisasi pemasaran dan kontrol pemasaran dari perusahaan kecil Cina di Hong Kong
• Mengeti peran pemasaran dalam menentukan kinerja perusahaan, utamanya komponen pemasaran tertentu yang cenderung memiliki pengaruh pada kinerja pemasaran perusahaan.
HIPOTESIS
Siu dan Karby (1988) menyarankan penggunaan pendekatan integratif—memadukan model proses pemasaran perusahaan kecil. Enam tingkatan pemasaran perusahaan kecil, diajukan oleh Brooksbank (1990) berhubungan pada adopsi dari filosofi pemasaran, mengadakan analisis strategis, perkembangan dari objek pemasaran, formulasi dari strategi pemasaran, mendesain pengaturan pemasaran dan implementasi dari kontrol strategi, digunakan sebagai sebuah kerangka kerja untuk memberikan pedoman konstruksi hipotesis
Hipotesis-hipotesis yang berhubungan dengan filosofi bisnis
Temuan penelitian menyatakan bahwa perusahaan memberikan sebuah prioritas tinggi untuk kinerja perusahaan yang lebih baik daripada yang tidak. Cox dkk, (1994) juga menyatakan bahwa input pemasaran untuk proses perencanaan strategi ditemukan secara signifikan berhuubngan dengan kinerja dari perusahaan kecil.
H1 : Perusahaan kecil Cina lebih yang memiliki keinerja lebih tinggi memberikan prioritas yang sama pada pemasaran seperti merka melakukan fungsi bisnis lainnya dalam pendekatan seluruh bisnisnya
penelitian mempelajari telah menunjukkan bahwa kinerja perusahaan yang lebih baik mendefinisikan kegiatan pemasaran sebagai orientasi pelanggan yang penting
H2 : Perusahaan kecil Cina lebih yang memiliki keinerja lebih tinggi kurang mungkin daripada kinerja perusahaan kecil Cina yang lebih rendah untuk mendefinisikan kegiatan pemasarannya sebagai pelanggan-terkendali.
Hipotesis yang berhubungan pada analisis strategi
Perspektif bekerja dan penelitian empiris menyatakan bahwa kesuksesan perusahaan lebih formal-yang berorientasi perencanaan pelanggan. Temuan empirisi dari Cox dkk (1994) dan Hooley dan Lynh (1994) menyatakan bahwa keluasan dari perencanaan pemasaran formal tampak lebih tinggi memiliki keinerja laebih baik pada perusahaan kecil dan besar daripada kinerja perusahaan yang lebih buruk. Bagaimanapun menurut penelitian dari Hills dan Narayana (1989).
H3 : Perusahaan kecil Cina lebih yang memiliki keinerja lebih tinggi kurang berorientasi perencanaan-pemasaran strategi daripada kinerja yang lebih rendah pada perusahaan kecil Cina
Penulis dan peneliti manajemen mendukung pendapat bahwa perusahaan yang memiliki kinerja lebih baik memberikan perhatian lebi h besar untuk analisis situasi komprehensif.
H4 : Perusahaan kecil Cina lebih yang memiliki keinerja lebih tinggi memberikan perhatian lebih pada analisis situasi komprehensif daripada kinerja yang lebih rendah pada perusahaan kecil Cina.
H5 : Perusahaan kecil Cina lebih yang memiliki keinerja lebih tinggi sadar dan membuat penggunannya lebih besar, dari alat perencanaan strategi daripada perusahaan kecil Cina yang memiliki kinerja lebih rendah.
H6 : Perusahaan kecil Cina lebih yang memiliki keinerja lebih tinggi mengadopsi pendekatan proaktif daripada pendekatan reaktif di masa datang dibandingkan dengan Perusahaan kecil Cina lebih yang memiliki keinerja lebih rendah.
H7 : Perusahaan kecil Cina lebih yang memiliki keinerja lebih tinggi akan membuat penggunaan lebih besar dari penelitian pemasaran dalam kegiatan perencanaan pemasaran dibandingkan Perusahaan kecil Cina lebih yang memiliki keinerja lebih rendah.
H8 : Perusahaan kecil Cina lebih yang memiliki keinerja lebih tinggi menggunakan penelitian pemasaran informal yang lebih besar dibandingkan dengan Perusahaan kecil Cina lebih yang memiliki keinerja lebih rendah.
Hipotesis yang berhubungan dengan objek/sasaran pemasaran
Temuan penelitian menyatakan bahwa kesuksesan perusahaan terletak pada sasaran jangka panjang dengan horison waktu yang lebih lama.
H9 : Perusahaan kecil Cina lebih yang memiliki keinerja lebih tinggi meletakkan sasaran keuntungan jangka panjang dibandingkan Perusahaan kecil Cina lebih yang memiliki keinerja lebih rendah
H10: Perusahaan kecil Cina lebih yang memiliki keinerja lebih tinggi meletakkan sasaran lebih defensif dibandingkan dengan Perusahaan kecil Cina lebih yang memiliki keinerja lebih rendah
Hipotesis yang berhubungan dengan strategi pemasaran
Temuan penelitian mendukung nosi bahwa kinerja tinggi perusahaan lebih mungkin untuk mengadopsi sebuah fokus strategi berdasarkan pada peningkatan volume, misalnya meluaskan atau memasuki pasar yang ada, daripada perbaikan produktifitas, sepertimeningkatkan harga, mengurangi biaya, atau rasionalisasi campuran produk. Siu dan Amrtin (1992) menemukan bahwa kesuksesan perusahaan kecil Hong Kong menekankan pada peningkatan volume, seperti perkembangan pemasaran dan perbedaan.
H11: Perusahaan kecil Cina lebih yang memiliki keinerja lebih tinggi mengkonsentrasikan pada perbaikan produktifitas, daripa peningkatan volume.
Temuan empiris menduga bahwa perusahaan yang memiliki kinerja lebih baik bersaing lebih pada dasar dari pemberian nilai pada pelanggan, daripada harga itu sendiri.
H12: Perusahaan kecil Cina lebih yang memiliki keinerja lebih tinggi bersaing pada dasar dari nilai dasar untuk pelanggan dibandingkan dengan harga.
Temuan penelitian menduga bahwa kesuksesan perusahaan lebih inovatif daripada yang kurang.
H13: Perusahaan kecil Cina lebih yang memiliki keinerja lebih tinggik kurang sering melakukan perkembangan produk dibandingkan dengan Perusahaan kecil Cina lebih yang memiliki keinerja lebih rendah
H14: Perusahaan kecil Cina lebih yang memiliki keinerja lebih tinggi menginovasi lebih sering dibandingkan dengan Perusahaan kecil Cina lebih yang memiliki keinerja lebih tinggi
Hipotesis yang berhubungan dengan organisasi pemasaran
Perspektif kerja sepanjang penemuan empiris menduga bahwa kesederhanaan struktural adalah kunci utama yang dihubungkan dngan kesuksesan perusahaan.
H15: Perusahaan kecil Cina lebih yang memiliki keinerja lebih tinggi memiliki struktur organisasi pemasaran yang lebih sederhana dibandingkan dengan Perusahaan kecil Cina lebih yang memiliki keinerja lebih rendah.
H16 : Perusahaan kecil Cina lebih yang memiliki keinerja lebih tinggi menggunakan komunikasi terbukan daripada komunikasi terpecah.
Hipotesis yang berhubungan dengan kontrol pemasaran
Perspektif kerja dan temuan penelitian menyatakan bahwa kesuksesan perusahaan kecil membuat penggunaan sistem informasi pemasaran yang lebih besar dalam kontrol pemasaran.
H17: Perusahaan kecil Cina lebih yang memiliki keinerja lebih tinggi membuat kurang menggunakan sistem informasi pemasaran dibandingkan dengan Perusahaan kecil Cina lebih yang memiliki keinerja lebih tinggi.
Metodelogi penelitian
Metode Sampling
Survey surat digunakan. Kerangka sampling dibedakan dari Direktor Industri di Hong Kong 1995. Direktori memberikan informasi komprehensif dan up to date pada manufakturing dan mendukung industri di Hong Kong. Informasi penting untuk setiap perusahaan terdaftar dalam nama penuh perusahaan dalam bahasa Inggris, alaman bisnis, nomor telepon, nomer fax, nama direktor, kontak personal dan posisi bisnis, negara yang berinvestasi, ukuran pekerjaan, pendapatan tahunan, dan informasi relevan lainnya. Kualitas tinggi ini dan kesiapan yang tersedia menjadi kerangka yang dihilangkan pada query yang ditingkatkan oleh Peneliti mengenai konstruks kerangka contoh dan ketepatan dari kontak personal dalam melakukan penelitian survey di Lingkungan sosio-kultural Cina. Direktori memberika suatu pilihan detil di Hong Kong.
Instrumen/Alat
Kuisioner dikembangkan dari literatur. Untuk menghilangkan terjemahan yang bias, kuisioner diterjemahkan ke dalam bahasa Cina dan diterjemahkan kembal ke bahasa Inggris. Instrumen melibatkan empat lembar halama, kuisioner dua lembar folio menjelajahi pendekatan pemasaran dan praktik dari perusahaan kecil di Hong Kong secara mendalam. Untuk mengurangi biaya dan menghemat waktu, meliputi surat, di Cina, tidak ditandai secara individual. Bagaimanapun, suatu pembukaan umum—ditujukan pada Pemilik-Manajer.
Tingkat Respon
Dari 2000 kuisioner yang dikirimkan, 95 persen dikembalikan oleh Kantor Pos sebagai yang tidak dapat disampaikan. Oleh karena itu, surat yang keluar adalah 1,905. Total dari 202 respon yang diterima, dua tak masuk kategori dan tiga tak lengkap. Sehingga 187 kuisioner berguna mewakili 9.82 persen tingkat respon. Ini hanya batas bawah dari normal pada tingkat respon dalam survey surat industrial, 10 persen seperti yang dikuotakan oleh Hart (1987) dan lebih tinggi daripada tingkat respon 7,8 persen, untuk surve surat sebelumnya dari bisnis kecil Cina (Siut, forthcoming).
Kesalahan bukan jawaban
Suatu tindak lanujut wawancara telepon dengan 100 non responden yang dipilih secara acak dilakukan untuk mengukur bias non-jawaban. Barangkali hal yang dapat diprediksikan pada proporsi tinggi diklaim tidak diterima kuisioner dan bukan tidak bisa berhemat waktu untuk melengkapinya. Mealui tindak lanjut telepon, manajer pemilik termotivasi dan didorong untuk ikut serta dalam penelitian dengan menjawab satu halaman penuh kuisioner. Kuisioner ini terdiri dari empat kunci pertanyaan (pertama empat pertanyaan) dalam kuisioner utama dan satu kali pertanyaan pada kinerja pemasaran. Untuk itu yang setuju untuk bekerja sama, kuisioner ini di fakkan sehingga cepat untuk menjawabnya.
Analisis Data
Dari 187 kuisioner yang kembali lebih jauh disaring dengan kriteria yang diajukan oleh Brooksbank (1991) untuk industri ukuran kecil dan menengah. Perusahaan dengan sedikitnya memiliki 500 pekerja dan pendapatan tahunan kurang dari atau saman dengan $300 juta Hong Kong dipilih. Bagaimanapun Siu dan Martin (1992) menduga perbedaan bisnis antar sektoral dari perusahan kecil Cina adalah biasa dihk. Perusahaan diklasifikasikan menurut ukuran yang diperkirakan sendiri, menggunakan informasi yang tersedia pada kusioner. Responden diminta untuk melaporkan bagaimana kinerja keuangan perusahaan pada tahun terakhir, (1=”lebih baik” 2 = sama, 3 = lebih buruk, dan 4 = tidak tahu) untuk pesain utama pada kriteria berikut: keuntungan, volume penjualan, pasar saham, dan tingkat pengembalian investasi. Itu merupakan rentang dari 1 untuk semua kriteria yang diklasifikasikan sebagai “kinerja lebih baik”, “kinerja rata-rata” memiliki kinerja secara beragam apda empat indikator, sedangkan “kinerja lebih rendah” adalah perusahaan dengan tingkat dari 3 atau empat pada semua empat indikator. Pada dasar ini, 13 (8.2 persen) dari responden perusahaan diklasifikasikan sebagai “kinerja lebih baik”, 97,6 (61.4 persen) sebagai “kinerja rata-rata/sedang” dan 48 (30.4 persen) memiliki “kinerja lebih rendah”. Urutan ini dengan pendekatan yang digunakan oleh Brooksbank dkk (1992).
TEMUAN
Filosofi Bisnis
Dari perusahaan kinerja tinggi dalam sampel 83.3 persen memberikan pemasaran sebagai prioritas yang tinggi (memastikan atau peran utaman) daripada fungsi bisnis lainny adalam seluruh pendekatan untuk bisnis.
Sebagian besar pendekatan akan tampak menjadi monitor lingkungan dan menyesuaikan. Hipotesis H6—perusahaan kecil Cina dengan kinerja tinggi mengadopsi pendekatan lebih pro aktif daripada pendekatan reaktif untuk masa datang—tidak bisa didukung.
Sasaran Pemasaran
Lebih 70 persen dari perusahaan kinerja tinggi dan rata-rata mengadopsikan hosiosn waktu jangka menengah dan panjang dalam mengatur/ meletakkan sasaran keuntungannya, sedangkan 71.4 persen dari perusahaan kinerj arendah memiliki jangka waktu lebih pendek atau tanpa sasaran. Hasil tampak untuk mendukung hipotesis H9—perusahaan kecil Cina kinerja tinggi meletakkan sasaran keuntungan jangka panjang. Perusahaan kinerja rendah cenderung untuk mengadopsi sasaran pemasaran defensif—bertahan atau memilihara posisi yang ada, sedangkan perusahaan kinerja tinggi menyebar pada tiga tipe dari sasaran-Defensi, konservatif, dan ofensif. Ini secara jelas tidak memberikan dukungan yang cukup untuk hipotesis H10 perusahaan kecil kinerja tinggi mengatur sasaran lebih defensi.
Strategi Pemasaran
Tidak terdapat hubungan signifikan secara statistik antara kinerja perusahaan dan variabel lainnya, meliputi kualitas produk, keuangan desain produk, layanan setelah penjualan, kredit dan keuangan, pengiklanan, outlet distribusi, dukungan agensi, dan harga. Penemuan menduga bahwa beberapa dukungan untuk hipotesis H12 dimana perusahaan kecil kinerja tinggi bersaing pada dasar dari nilai dasar pada pelanggan, dibandignkan dengan harga.
Sekitar 70 persen dari perusahaan kinerja tinggi secara aktif mengembangkan dan memasarkan produk baru pada persaingannya, dimana saja 67.4 persen dari perusahaan kinerja rendah meniru pesaingnya. Hasil nilai untuk penolakan hipotesis H13 –perusahaan kecil Cina dengan kinerja tinggi kurang menginovasi dalam perkembangan produk. Lebih dari 90 dari perusahaan kinerja rendah mencocokkan pada metode mereka yang selalu menggunakan atau melihat pesainnya dan meniru idenya, dimana saja sekitar 40 persen dari perusahaan kinerja tinggi memastikan pasar dalam memperkenalkan jalan baru untuk melakukan bisnis.
Organisasi Pemasaran
Mayoritas perusahaan (71 persen dari responden) menjawab bahwa mereka mengadopsi struktur organisasional flat yang mana tidak ada manajemen penengah dan semua staff pemasaran melapor langsung pada eksekutif pemasaran.
Tidak ada perbedaan yang timbul dengan variabel lain, termasuk juga keputusan partisipatif, tugas temporer dan tugas yang saling melengkapi. Tercatat bahwa 76.9 persen dari perusahaan dengan kinerja yang tinggi setuju dengan keputusan partisipatif, dimana 50% dari perusahaan dengan kinerja rendah tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Paling tidak data mengarah pada dukungan terhadap perusahaan dengan kinerja tinggi yang mana memiliki alur komunikasi terbuka dengan organisasi pemasaran. Menariknya, mayoritas dari responden menunjukkan bahwa mereka tidak setuju dengan pekerjaan saling melengkapi (72.6 persen dari sampel) dan kinerja sementara (71.0% dari sampel) muncul dalam organisasi mereka. Hasil tersebut menunjukkan bahwa perusahaan kecil Cina di Hong Kong menggunakan metode komunikasi pemasaran yang fleksibel. Temuan ini menunjukkan dukungan terhadap hipotesis H16 yang menyatakan baha perusahaan kecil Cina dengan kinerja tinggi menggunakan komunikasi terbuka dan bukannya komunikasi terpisah.
Pengendalian Pemasaran
Menariknya, hanya 46.2 persen dari perusahaan dengan kinerja tinggi yang sering kehilangan pesanan, dimana 71.4 % dari perusahaan dengan kinerja yang rendah tidak banyak kehilangan pesanan. Pada inspeksi tertutup, paling tidak data menunjukkan arah yang mendukung catatan bahwa perusahaan dengan kinerja tinggi menggunakan peralatan kontrol pemasaran.
Pembahasan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perusahaan kecil dengan kinerja yang tinggi di Hong Kong memberikan prioritas yang lebih tinggi terhadap pemasaran dibandingkan dengan fungsi bisnis lain pada keseluruhan pendekatan mereka terhadap bisnis. Kinerja perusahaan Cina kecil yang lebih tinggi lebih menekankan pada personal selling, kinerja produk, dan reputasi merek/perusahaan, akan tetapi hanya sedikit pada harga dan kualitas.
Lingkungan bisnis di Hong Kong didominasi oleh perusahaan kecil tradisional Cina. Penelitian membahas identifikasi terhadap signifikansi perbedaan antara kinerja berbagai praktek pemasaran yang menggunakan tes statistik Chi-square.
Kesimpulan
Temuan penelitian menyediakan suatu evaluasi komprehensif terhadap praktek pemasaran di Perusahaan Kecil Cina di Hong Kong. Hasil tes Chi-Square menyediakan deskripsi detil mengenai bagaimana perusahaan kecil Cina melakukan pengambilan keputusan, memasarkan produk dan mempertahankan daya saing, dan juga meskipun kinerja pemasaran berbeda antara satu sama lainnya. Temuan studi ini cenderung menyatakan bahwa prinsip-prinsip perusahaan kecil, secara khusus meningkat dibandingkan dengan negara Barat, yang mana tidak akan sesuai dengan konteks budaya tersebut, misalnya perusahaan kecil Cina di Hong Kong. Pengaruh sosio-kultural harus dipertimbangkan ketika berupaya untuk memahami praktek pemasaran perusahaan kecil Cina.
0 comments:
Posting Komentar
Ngobrol yuk seputar Makalah Manajemen ?? :-)
Jika ingin komentar Silahkan berkomentar ya teman ^_^