Kamis, 22 April 2010

Pengantar Manajemen


PENDAHULUAN



1.1 Latarbalakang
Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia. Dengan berkomunikasi, manusia dapat saling berhubungan satu sama yang lain baik dalam kehidupan sehari-hari di rumah tangga, di tempat pekerjaan, di pasar, dalam masyarakat atau di mana saja manusia berada. Tidak ada manusia yang tidak terlibat dalam komunikasi. 
Pentingnya komunikasi bagi manusia tidaklah dapat dimungkiri bagitu juga halnya bagi suatu organisasi. Dengan adanya komunikasi yang baik suatu organisasi dapat berjalan dengan lancar dan berhasil dan begitu pula sebaliknya, kurangnya atau tidak adanya komunikasi organisasi dapat menyebabkan organisasi tersebut macet atau berantakan.
Komuniaksi yang efektif adalah penting bagi semua organisasi. Oleh karaena itu, para pemimpin organisasi dan para komunikator dalam suatu organissasi perlu memahami dan menyempurnakan kemampuan komunikasui mereka. Untuk memahami komunikasi ini dengan mudah perlu terlebih dahulu mengetahui konsep-konsep dasar komunikasi. Seperti definisi komunikasi, proses komunikasi, rintangan dalam komunikasi, komponen-komponen dasar komunikasi, dan prinsip-prinsip komunikasi.

1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah definisi dari komunikasi?
2. Apa saja komponen-komponen dasar dalam komunikasi?
3. Bagaimana proses komunikasi?
4. Apa saja rintangan dalam komunikasi?

1.3 Tujuan Masalah
1. Dapat memahami definisi dari komunikasi.
2. Dapat mengetahui komponen-komponen dasar dalam komunikasi.
3. Dapat mengetahui proses dalam komunikasi.
4. Dapat mengetahui rintangan dalam komunikasi.

1.4 Manfaat Masalah
1. Kita dapat memahami definisi dari komunikasi.
2. Kita dapat mengetahui komponen-komponen dasar dalam komunikasi.
3. Kita dapat mengetahui proses dalam komunikasi.
4. Kita dapat mengetahui rintangan dalam komunikasi.
1. Definisi Komunikasi

Komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan atau informasi dari seseorang ke orang lain. Bermacam-macam definisi komuniakasi yang dikemukakan orang untuk memberikan batasan terhadap apa yang dimaksud dengan komunikasi, sesuai dari sudut mana mereka memandangnya. Tentu saja masing-masing definisi tersebut ada benarnya dan tidak salah karena disesuaikan dengan bidang dan tujuan mereka masing-masing. Berikut beberapa definisi tersebut untuk melihat keanekaragamannya yang berguna untuk menarik pengertian yang umum dari komunikasi. 
Keith Davis mengemukakan bahwa komunikasi adalah pemindahan informasi dan pemahaman dari seseorang kepada orang lain. Edwin B. filippo berpendapat bahwa komunikasi adalah aktivitas yang menyebabkan orang lain nginterpretasikan suatu ide, terutama yang dimaksud oleh pembicara atau penulis. Adrew E. Sikula mendefinisikan bahwa komunikasi adalah proses pemindahan informasi, pengertian, dan pemahaman dari seseorang, suatu tempat atau sesuatu kepada sesuatu, tempat atau orang lain.
Bardasarkan pendapat para ahli di atas, maka komunikasi dapat diartikan sebagai proses pemindahan suatu informasi, ide, pengertian dari seseorang kepada orang lain dengan harapan orang lain tersebut dapat menginterpretasikannya sesuai dengan tujuan yang dimaksud. 

2. Komponen dasar komunikasi
Komponen dasar komunikasi ada lima yaitu:
1. Pengirim pesan
Pengirim pesan adalah individu atau orang yang mengirim pesan. Pesan atau informasi yang akan dikirimkan berasal dari otak si pengirim pesan. Oleh sebab itu sebelum pengirim mengirimkan pesan, si pengirim harus menciptakan dulu pesan yang akan dikirimkannya. Menciptakan pesan adalah menentukan arti apa yang akan dikirimkan kemudian menyandikan arti tersebut ke dalam satu pesan. Sesudah itu baru dikirim melalui saluran.
2. Pesan
Pesan adalah informasi yang akan dikirimkan kepada si penerima. Pesan ini dapat berupa verbal maupun nonverbal. Pesan secara verbal dapat secara tertulis seperti surat, buku, majalah, memo, sedangkan pesan secara lisan dapat berupa, percakapan tatap muka, percakapan melalui telepon, radio dan sebagainya. Pesan yang nonverbal dapat berupa isyarat, gerakan badan, ekspresi muka, dan nada suara.
3. Saluran
Saluran adalah jalan yang dilalui pesan dari si pengirim dengan si penerima. Channel yang biasa dalam komunikasi adalah cahaya dan suara yang dapat kita lihat dan kita dengar. Misalnya bila dua orang berbicara tatap muka maka gelombang suara yang berfungsi sebagai saluran. Tetapi jika pembicara itu melalui surat yang dikirimkan, maka gelombang cahaya sebagai saluran yang memungkinkan kita dapat melihat huruf pada surat tersebut. Kertas dan tulisan itu sendiri adalah sebagai alat untuk menyampaikan pesan. Kita dapat menggunakan bermacam-macam alat untuk menyampaikan pesan seperti buku, radio, film, televisi, surat kabar, dan lain-lain, tetapi saluran pokoknya adalah cahaya dan suara.
4. Penerima pesan
Penrima pesan adalah orang yang menganalisis dan menginterpretasikan isi pesan yang diterimanya. 
5. Balikan
Balikan adalah respon terhadap pesan yang diterima yang dikirimkan kepada si pengirim pesan. Dengan diberikan reaksi ini kepada si pengirim, pengirim akan dapat mengetahui apakah pesan yang dikirimkan tersebut diinterpretasikan sama dengan apa yang dimaksudkan oleh si pengirim. Bila arti pesan yang dimaksud oleh si pengirim diinterpretasikan sama oleh si penerima berarti komunikasi tersebut efektif. 

3. Proses Komunikasi
Di bawah ini dikemukakan tiga model proses komunikasi menurut Keith Davis, Andrew E. Sikula, dan George S. Odiorne.

a. Model proses komunikasi menurut Keith Davis
Keith Devis berpendapat bahwa proses komunikasi merupakan suatu metode di mana pengirim pesan(sender) dapat menyampaikan pesannya kepada penerima pesan(receiver). Hal ini memerlukan enam tahapan yaitu:
1. Tahap pengembangan ide. Pengirim pesan ingin mengirimkan pesannya kepada penerima pesan. Tahap ini merupakan tahapan penentu yang sangat berpengaruh pada tahap-tahap berikutnya.
2. Tahap encode merupakan tahap pemrosesan kata-kata, simbol-simbol yang diorganisir kedalam bentuk atau model yang sesuai dengan apa yang dimaksud oleh sender.
3. Tahap transmit merupakan tahap pengiriman pesan yang menggunakan metode dan saluran komunikasi yang dapat di terima oleh penerima pesan. Dalam tahapan ini sender perlu memelihara saluran komunikasi agar bebas dari hambatan dengan cara memberikan perhatian kepada reciver.
4. Tahap receive merupakan tahap penerimaan pesan oleh receiver. Penerima pesan harus mempunyai pendengaran yang berfungsi dengan baik, terutama dalam komunikasi oral. Jika pendengaran receiver terganggu, maka pesan yang diterima dapat pula terjadi penyimpangan atau tidak tersampaikan.
5. Tahap ecode merupakan tahap pesan yang diterima dapat dimengerti secara jelas oleh reciver.
6. Tahap use merupakan tahap akhir proses komunikasi, yaitu tahap dimana reciver mampu menggunakan pesan yang diterimanya.

b. Model proses komunikasi menurut Andrew E. Sikula
Andrew E. Sikula mengemukakan bahwa proses komunikasi adalah sangat baik dijelaskan dalam bentuk suatu model yang menggambarkan serangkaian tahapannya. Berikut tahapan-tahapannya:
1. Source, merupakan tahap pertama di mana ide atau informasi diubah menjadi pesan dalam bentuk simbol.
2. Encoding, merupakan tahap pemrosesan pesan dalam bentuk tulisan, oral, fisik, atau bentuk lainnya.
3. Transmission, merupakan tahap pengiriman pesan dengan cara isyarat, tape, berbicara, melalui saluran komunikasi.
4. Medium, merupakan media saluran dari pesan yang dikirimkan. Atau saluran pesan berjalan melalui medium.
5. Reception, merupakan tahap di mana pesan diinterpretasikan, baik secara langsung maupun tak langsung melalui proses pikiran.
6. Decoding, merupakan tahap di mana pesan dapat diterima dan dimengerti.
7. Action, merupakan tindakan nyata terhadap pesan yang diterima.
8. Feedback loops, merupakan pengintegrasian seluruh tahap proses dari system komunikasi.

c. Model proses komunikasi menurut George S. Odiorne
Berdasarkan pendapat George S. Odiorne bahwa komunikasi termasuk semua perilaku yang dihasilkan dari saling bertukar pengertian. Hal tersebut termasuk segala sesuatu yang dilakukan dalam menyampaikan maksud atau ide-ide kepada orang lain. Dalam model proses ini adalah:
1. Sender merupakan orang yang memprakarsai pesan. Sender mengharapkan reciver dapat mengerti ide-ide dan mengubah prilakunya.
2. Massage (pesan) merupakan suatu ide yang nyata dalam pikiran pemberi pesan. Jika ide itu tidak jelas, hal ini harus dijelaskan sebelum sender mulai menyampaikan idenya kepada orang lain.
3. Dalam mengkomunikasikan ide-ide yang nyata dalam pikiran kita harus menggunakan kode. Kode itu bisa merupakan kata-kata tertulis, kata-kata verbal, atau merupakan angka, nomor kode-kode tersebut harus dipilih sesuai dengan orang yang akan menerimanya.
4. Encode merupakan pemrosesan kata-kata ke dalam suatu bentuk yang terorganisir.
5. Transmit merupakan pengiriman pesan melalui media komunikasi yang digunakan.
6. Decode merupakan pesan yang diberikan oleh sender yang dapat dimengerti oleh reciver.
7. Reciver merupakan orang yang menerima pesan yang disampaikan oleh sender.
8. Feedback merupakan umpan baik berupa ide kepada sender dan pengertian bagi reciver.

4. Rintangan Dalam Berkomunikasi
Ada tiga rintangan dalam berkomunikasi, yaitu rintangan pribadi, rintangan fisik, dan rintangan bahasa. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Keith Davis.
a. Rintangan pribadi
Rintangan pribadi yang dimaksud adanya hambatan pribadi yang disebabkan karena emosi, alat indra yang terganggu, kebiasaan-kebiasaan yang berlaku pada norma atau nilai budaya tertentu.
b.   Rintangan fisik
Rintangan fisik yang dimaksud adalah terlalu jauh jarak berkomunikasi antara sender dan reciver. Dalam hal ini diperlukan media komunikasi seperti telepon, alat pengeras suara, dan alat komunikasi selainnya.
c. Rintangan bahasa
Rintangan bahasa yang dimaksud adalah kesalahan dalam mengiterpretasikan istilah kata. Misalnya kata atos, sender orang sunda dalam pesannya bermaksud mengatakan atos itu berarti sudah, sedangkan reciver orang jawa menerima pesan tersebut dengan pengertian atos itu keras. 

5.   Komunikasi Organisasi
Raymond V. Lesikar telah menguraikan 4 faktor yang mempengaruhi efektifitas komunikasi organisasi, yaitu saluran komunikasi formal, struktur organisasi, spesialis jabatan dan apa yang di sebut Lesikar sebagai “pemilihan informasi”.
  Saluran komunikasi formal mempengaruhi efektifitas komunikasi dalam dua cara. Pertama, liputan saluran formal semakin melebar sesuai perkembangan dan perkembangan organisasi. Kedua, saluran komunikasi formal dapat menghambat aliran informasi antar tingkat-tingkat organisasi. Keterbatasan ini mempunyai kebaikan (seperti menghindarkan manajer atas dari kebanjiran informasi), tetapi juga mempunya kelemahan (seperti menghindarkan manajer atas dari informasi yang seharusnya mereka peroleh. Struktur wewenang organisasi mempunyai pengaruh yang sama terhadap organisasi. Pemilihan informasi berarti bahwa individu-individu mempunyai informasi khusus dan pengetahuan tentang pekerjaan-pekerjaan mereka. Jaringan komunikasi dalam organisasi. Organisasi dapat merancang jaringan atau struktur komunikasi dalam berbagai cara. Jaringan komunikasi mungkin di rancang kaku. Jaringan seperti ini di gunakan bila aliran komunikasi yang lebih bebas sangat di perlukan. 
a. Komunikasi Vertikal
Maksud utama komunikasi ke bawah adalah untuk memberi pengarahan, informasi, intruksi, nasehat/saran dan penilaian kepada bawahan serta memberikan informasi kepada para anggota organisasi tentang tujuan dan kebijaksanaan organisasi.
Fungsi utama komunikasi ke atas (upward communication) adalah untuk mensuplai informasi kepada tingkatan Pengantar Manajemen atas tentang apa yang terjadi pada tingkatan bawah.
b. Komunikasi Diagonal
Komunikasi diagonal merupakan komunikasi yang memotong secara menyilang diagonal rantai perintah organisasi. Hal ini sering terjadi sebagai hasil hubungan-hubungan departemen lini dan staf.

6.   Peranan Komunikasi Informal
Komunikasi informal bagaimanapun juga, adalah juga bagian penting aliran komunikasi 
organisasi. Bentuk komunikasi ini timbul dengan berbagai maksud, yang meliputi antara lain :
1. Pemuasan kebutuhan-kebutuhan manusiawi, seperti kebutuhan untuk berhubungan dengan orang lain.
2. Perlawanan terhadap pengaruh-pengaruh yang monoton atau membosankan.
3. Pemenuhan keinginan untuk mempengaruhi perilaku orang lain.
4. Pelayanan sebagai sumber informasi hubungan pekerjaan yang tidak di sediakan saluran-saluran komunikasi formal.
Tipe komunikasi informal yang yang paling terkenal adalah “grapevine” (mendengar sesuatu bukan dari sumber resmi, tetapi dari desas-desus, kabar angin atau “slentingan”). Sistem komunikasi “grapevine” cenderung di anggap merusak atau merugikan, karena tidak jarang terjadi penyebaran informasinya tidak tepat,tidak lengkap dan menyimpang. Selain itu, desas-desus cenderung bersifat membakar, tidak sesuai dengan kenyataan, lebih bersifat emosional daripada logika, dan kadang-kadang di rahasiakan dari anggota yang mempunyai wewenang manajerial lebih tinggi. 

7.   Hambatan-hambatan Terhadap Komunikasi Efektif
Hambatan-hambatan terhadap komunikasi yang efektif tersebut, dengan di kelompokan sebagai berikut :
1. Hambatan-hambatan organisasi
Ada 3 hambatan organisasi, yaitu tingkatan hirarki, wewenang manajerial, dan spesialisasi. 
Tingkatan hirarki, bila sustu organisasi tumbuh, strukturnya berkembang, akan menimbulkan berbagai masalah komunikasi.
Wewenang manajerial, tnpa wewenang untukmembuat keputusan tidak mungkin manajer dapat mencapai tujuan dengan efektif.
Spesialisasi, meskipun spesialisasi adalah prinsip dasar organisasi, tetapi juga menciptakan masalah-masalah komunikasi, di mana hal ini cenderung memisahkan orang-orang, bahkan bila mereka bekerja saling berdekatan.
2. Hambatan-hambatan Antar Pribadi
Manajer perlu di perhatikan hambatan-hambatan antar pribadi seperti berikut ini :
  Persepsi selektif. Persepsi adalah suatu proses yang menyeluruh dengan mana seorang menseleksi, mengorganisasikan, dan mengartikan segala sesuatu di lingkungannya.  
Status komunikator. Hambatan utama komunikasi lainnya adalah kecenderungan untuk menilai, mempertimbangkan dan membentuk pendapat atas dasar karakteristik-karakteristik pengirim, terutama kreadibilitasnya. Kreadibilitas di dasarkan “keahlian” seseorang dalam bidang yang sedang dikomunikasikan dan tingkat kepercayaan seseorang bahwa orang tersebut akan mengkomunikasikan kebenaran.
Keadaan membele diri. Keadaan membela diri seseorang mengakibatkan ekspresi wajah, gerakan tubuh, dan pembicaraan tertentu, da sebaliknya meningkatkan tingkat pembelaan di pihak lain.
Pendengaran lemah. Manajer perlu belajar untuk mendengar secara efektif agar mampu mengatasihambatan ini.
Ketidak tepatan pengucapan bahasa. Salah satu kesalahan terbesar yang di buat dalam komunikasiadalah anggapan bahwa pengertian terletak dalam “kata-kata” yang di gunakan.



 BAB II
PEMBAHASAN
Komunikasi dalam Islam  
1.1 Pengertian Komunikasi 
-Bahasa : dari perkataan communicate bermaksud penyertaan atau pemberitahuan. 
- satu proses interaksi antara dua orang atau lebih
- hasilnya manusia beroleh persefahaman, pemindahan maklumat, kesenangan, tindakan bersesuaian dan sebagainya.
- semua bentuk komunikasi adalah dibenarkan selagi tiada perkara yang bertentangan dengan syariat. 
 Perkataan yang bermaksud komunikasi yang terakam dalam al-Quran.
-"Wasola" : membawa maksud sampaikan.
- "al-Alaq" : bermaksud bacalah
- "al-Nisa" : bermaksud Khabarkanlah
- " al-Mu'min" : bermaksud Katakanlah
 - "al-Asr" : bermaksud berpesan-pesan.
- " al-Maidah" : bermaksud dengarkanlah.
Dari perspektif agama, Islam dilihat sebagai agama yang bersifat mission yang menggesa penganutnya supaya berterusan menyebarkan mesej sama ada kepada rakan-rakan muslim ataupun kepada bukan muslim. Setiap individu muslim dianggap komunikator agama atau da'i (pendakwah) di mana diwajibkan menyampaikan mesej mengikut kadar keupayaan masing-masing.
Beberapa prinsip komunikasi Islam yang dinyatakan dalam al-Quran antaranya :
- Firman Allah yang bermaksud " Perkataan yang baik dan pemberian maaf adalah lebih baik daripada sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan (perasaan si penerima)...
- ayat lain bermaksud " dan katakanlah kepada hamba-hambaKU : hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik (benar)..."

 1.2 Kepentingan Komunikasi
Komunikasi adalah satu aktiviti yang dianggap mulia oleh Islam.
Malah Allah menyatakan bahawa seseorang yang menggunakan komunikasinya untuk menyerukan orang lain kepada mengesakan Allah, mematuhi perintah Allah dan ia sendiri melakukan kebaikan, orang tersebut adalah dianggap lebih baik perkataanya ( ahsana qaulan).
Pada aspek lain dalam konteks komunikasi ini merupakan arahan daripada Allah supaya memberi peringatan dan amaran kepada umat manusia. Arahan ini semakin nyata melalui lisan sebagai elemen penting komunikasi yang mana Rasulallah s.a.w menuntut supaya melakukan pencegahan terhadap kemungkaran yang dilihatnya.
Kepentingan komunikasi lisan untuk melakukan perubahan dan tegahan dapat diperhati kepada hadis rasulallah mengkalsifikasikan peranan lisan di tempat kedua selepas tangan yang bermaksud :" Barangsiapa diantara kamu melihat sesuatu kemungkaran yang telah berlaku maka hendaklah ia mengubah dengan tangannya jika tak berkuasa, maka hendaklah ia mengubah dengan lisan, jika tak berkuasa juga ia mengubah dengan hatinya bagi yang selemah-lemah iman".
Percakapan adalah cara yang menjadi gambaran di dlam hati dan terjemaham dalam bentuk bahasa kepada orang lain untuk menyampaikan hasrat. Komunikasi juga adalah cara untuk menjalankan aktiviti kumpulan. Tanpa komunikasi mustahil kegitan kumpulan dapat dijalankan.
Komunikasi juga digunakan untuk membebaskan atau mengongkong, untuk mencipta atau memusnahkan, untuk memperbaiki mutu kehidupan di dunia ini atau melenyapkannya. 
  
1.3 Jenis-jenis Komunikasi
1. Komunikasi dengan Pencipta.
- iaitu ibadah secara khusus. Setiap individu muslim wajib mengadakan hubungan terus dengan Allah sekurang-kurangnya 5 kali sehari melalui sembahyang. Ibadah menjadi komunikasi langsung antara hamba dan Pencipta, ini sangat penting kerana ia akan mencegah daripada melakukan perbuatan-perbuatan buruk dan kemungkaran.
2. Komunikasi dengan diri sendiri.
- Komunikasi dengan diri berlaku dahulu sebelum komunikasi dengan pihak luar.
- Unsur komunikasi dengan diri sendiri ialah niat dan berfikir.
- Faktor niat penting sehingga boleh menentukan sah atau tidak perbuatan seseorang.
- sabda Rasulallah yg bermaksud : " sesungguhnya setiap perbuatan adalah dengan niat"
3. Komunikasi dengan alam atau makhluk.
- Selain dari komunikasi dengan pencipta dan diri sendiri.
- Komunikasi peringkat ini berlaku sam ada memberi kesah negetif atau positif bergantung kepada sejauh mana ketepatan dan kebenaran proses komunikasi dilakukan pada komunikasi peringkat pertama dan kedua.
- Islam mengiktiraf dan menerima segala bentuk peralatan komunikasi moden yang beraneka jenis zaman kini yang menjadi elemen perantara asalkan ia tidak mendatangkan kesan negetif kepada keaslian fitrah manusia yang memerlukan keamanan, kebaikan dan lian-lain.
- Komunikasi peringkrat ini tak terbatas kepada sesama manusia sahaja. Nabi sulaiman boleh berkomunikasi dengan Jin dan binatang.

1.4 Bentuk-bentuk komunikasi 
1        Lisan
- perbualan, pengajaran, khutbah, forum, debat
2        Bukan lisan
- surat, e-mail, faks, sms, buku, majalah
3  Media
- elektronik: tv, radio, internet
- cetak: surat khabar, majalah

Prinsip Komunikasi Islam
 1. Bercakap dengan lemah lembut.
- Ini berdasarkan firman Allah yang bermaksud " Pergilah kamu berdua kepada Firaun, sesungguhnya ia telah melampaui batas dalam kekufuran. Hendaklah kamu berkata kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut semoga ia beringat atau takut"
2. Menggunakan perkataan yang baik-baik.
- sebgaimana firman Allah " dan katakanlah kepada hamba-hambaKU ( yang beriman)  supaya mereka berkata dengan kata-kata yang amat bai,... ".
3. Menggunaan hikmah dan nasihat yang baik.
- Fiman Allah : " Serulah ke jalan Tuhanmu ( wahai Muhammad) dengan kebijaksanaan dan nasihat pengajaran yang baik.
4. Menguasai bahasa dan isi percakapan dengan kecerdasan akal dan pandangan.
- Rasulallah bersabda " Berbicaralah kepada manusia menrut akal (kecerdasan) mereka masing-masing.
5. Berbahas dengan cara yang lebih baik. Prinsip ini bersandarkan firman allah yang bermaksud :" .... dan berbahaslah dengan menreka ( yang engkau serukan itu) dengan cara yang baik ... "
6. Menyebut perkara penting berulang kali. Prinsip ini bersandarkan kepada amalan Rasulallah s.a.w " Apabila baginda mengucapkan sesuatu kata-kata, baginda mengulanginya 3 kali sehingga kata-kata itu difahami".
7. Mengotakan apa yang dikatakan. Prinsip ini bersandarkan firman Allah s.w.t : "wahai ornga-orang yang beriman, mengapa kamu memeperkatakan apa yang kamu tidak melakukannnya".

Peranan komunikasi dalam kehidupan
- memindahkan maklumat, pendidikan.
- meyampaikan arahan atau perintah
- bertanya khabar, bermesyuarat
- berdakwah

  Komunikasi berkesan
- alat penerima maklumat: telinga, mata, kulit
- mata paling berkesan: sebab itu hukuman ke atas penjenayah dijalankan di hadapan orang ramai
- cara Nabi s.a.w. berkomunikasi:
a) Suara jelas, tidak perlahan dan tidak terlalu kuat
b) Tidak cepat
c) Diulang-ulang tiga kali
d) Mengetahui latar belakang sasaran
e) Bahasa yang mudah

- asas-asas komunikasi:
a) Taqwa
b) Ukhuwwah
c) Rahmah
d) Melebihkan orang lain
e) Kemaafan 


Link
Pengantar Manajemen

1 comments:

Tofik Siputut on 30 Juli 2010 pukul 17.24 mengatakan...

This is a good article, i'ts good news.....
Lirik
Lirik Lagu
Siapa Mau Info
Cewek Cantik
Makalah Manajemen
Manajemen Mutu
Manajemen Personalia
Manajemen Sistem Informasi
Makalah Manajemen Pemasaran
Sumber Daya Manusia
Septi Ani
Bahasa indonesia
Ramalan Cinta
Informasi Teknologi

Posting Komentar

Ngobrol yuk seputar Makalah Manajemen ?? :-)
Jika ingin komentar Silahkan berkomentar ya teman ^_^